Komunitas Ketapel Paser Sukses Gelar Kompetisi di Paser Belengkong

TANA PASER – Komunitas Ketapel Paser sukses menggelar kompetisi di Museum Sadurengas, Desa Paser Belengkong pada 23 Februari 2025. Kegiatan ini bukan hanya ajang untuk menunjukkan prestasi, tetapi juga menjadi sarana silaturahmi bagi para pencinta olahraga ketapel. Ketua Komunitas Ketapel Paser, Muhammad Noor, yang akrab disapa Memet, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan mempererat hubungan antar komunitas ketapel serta mengembangkan olahraga tradisional ini di tingkat lokal hingga nasional.
Permainan ketapel, yang telah ada sejak zaman dahulu, tetap diminati berbagai kalangan hingga saat ini. Olahraga ini mengasah keterampilan, konsentrasi, serta refleks, dan memberikan manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental. Dalam beberapa tahun terakhir, ketapel berkembang pesat sebagai komunitas olahraga yang menarik banyak orang untuk bergabung, berlatih, dan berkompetisi.
“Ketapel di Paser sudah berkembang pesat dalam dua tahun terakhir. Alhamdulillah, kami sudah memiliki atlet yang siap bersaing di tingkat nasional,” ungkap Memet saat dikonfirmasi pada Senin (24/2/2025).
Olahraga ini tidak hanya melibatkan kekuatan fisik, tetapi juga mental, sehingga ketapel terus digemari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Komunitas Ketapel Paser menunjukkan semangat tinggi dalam mengembangkan olahraga ini dengan mengadakan turnamen dan pelatihan rutin. Salah satu tujuan utama mereka adalah mempersiapkan atlet untuk ajang besar, seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan digelar di Paser sebagai tuan rumah, serta Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) 2026 di NTB.
“Kami berharap dapat meningkatkan prestasi olahraga di Kalimantan Timur dan membanggakan masyarakat,” kata Memet. Untuk mewujudkan itu, dukungan pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan. Kerja sama antara komunitas ketapel di Kaltim dan berbagai pihak menjadi kunci penting untuk kemajuan olahraga ini.
Acara di Kecamatan Paser Belengkong pada 23 Februari lalu, yang diadakan di belakang Museum Sadurengas, melibatkan masyarakat setempat serta beberapa desa dan komunitas. Kompetisi ini memperlombakan berbagai kategori, mulai dari anak-anak, perempuan, dewasa, ibu-ibu, hingga kategori pemula dan umum. Dalam kompetisi ini, hadiah utama dimenangkan oleh atlet dari komunitas ketapel Paser.
Memet menambahkan bahwa kompetisi ini menjadi kesempatan bagi peserta untuk menguji keterampilan dan mental, terutama bagi atlet berprestasi. Jarak sasaran untuk anak-anak dan pemula adalah 8 meter, sedangkan untuk kategori umum, jarak sasaran mencapai 10 meter dengan target spinner yang memiliki nilai poin berbeda-beda.
Selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini juga bertujuan untuk menemukan bibit atlet berpotensi yang dapat bersaing di tingkat kejuaraan yang lebih besar, seperti Porprov dan Fornas 2026. “Kami sudah menyiapkan dua atlet untuk mengikuti ajang tersebut, dan pelatihan untuk atlet tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan sudah berjalan,” tambah Memet. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, komunitas ketapel di Paser terus berkembang, berusaha mencapai prestasi yang membanggakan di ajang olahraga lebih besar di masa depan. (Redaksi).
BACA JUGA