Membawa Merah Putih: Langkah Nadya dan Langit yang Berkibar

poto Sukses Paskibraka Paser mengibarkan bendera di HUT RI 80. di halamam Pemkab Paser/

TANA PASER – Pagi itu, Agustus menorehkan lukisan paling bening di langit Tanah Grogot. Mentari menyapa dengan lembut, menyiram halaman upacara dengan cahaya hangat yang nyaris suci. Angin berembus pelan, seolah tahu bahwa hari ini, sejarah sedang ditulis ulang oleh langkah-langkah muda yang penuh makna.

Di antara deret tegak pasukan pengibar bendera, seorang gadis melangkah. Pelan, pasti, dan penuh takzim. Dialah Nadya Novitria, pelajar SMK Negeri 1 Tanah Grogot, yang pagi itu memikul tugas paling mulia: membawa baki bendera pusaka dalam upacara Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Saat tangannya menerima Merah Putih dari Bupati Paser, Fahmi Fadli, waktu seolah berhenti sejenak. Hening membeku di antara detik-detik yang sarat makna. Mata banyak orang menatap, namun hati mereka sedang mengingat: bahwa di tangan seorang remaja, simbol negara itu kembali mencari langitnya.

“Tentu sangat senang dan bangga,” ucap Nadya usai upacara, matanya masih menyimpan sisa haru. “Tidak menyangka bisa dipercaya membawa baki di momen sepenting ini.”

Namun jalan menuju pagi itu bukan jalan yang lurus dan mudah. Menjadi Paskibraka bukanlah hanya soal baris-berbaris. Ia adalah ujian keteguhan hati, latihan kesabaran, dan perjuangan yang tak mengenal kompromi. Nadya harus menaklukkan seleksi yang ketat, melewati latihan yang menuntut kesempurnaan tanpa cela. Sebab di barisan Paskibraka, satu langkah yang goyah bisa membuat seluruh tim mengulang dari awal.

“Yang paling sulit itu menjaga tempo. Harus sama semua. Kalau satu salah, semua ulang. Tapi dari situ saya belajar arti kebersamaan dan tanggung jawab,” ungkap Nadya, anak dari pasangan Ardani Murazaini dan Karmila Pradini.

Gadis kelahiran 8 November 2008 itu tak selalu yakin. Ia pernah ragu, sempat menaruh mimpinya di tempat yang sulit dijangkau. Tapi latihan demi latihan menumbuhkan akar keyakinan dalam dirinya. Dari sebuah keinginan kecil, tumbuhlah tekad yang perlahan menjulang.

“Memang ada keinginan, cuma tidak menyangka bisa terpilih. Apalagi jadi pembawa baki,” katanya, suaranya lirih, namun matanya menyala.

Sementara Nadya menjaga bumi dengan langkahnya, langit pun tak kalah bicara. Dari atas, seorang atlet paramotor dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Paser melayang di udara membawa bendera raksasa merah putih. Ia menari di atas Tanah Grogot, meninggalkan jejak angin dan decak kagum dari warga yang menengadah diam-diam. (MK)

Tinggalkan Komentar