Kualitas Air Baku di Paser Buruk, Distribusi Air Bersih Terancam Dikurangi

Tana Paser – Masyarakat Kabupaten Paser menghadapi potensi penurunan distribusi air bersih akibat memburuknya kualitas air baku dari Sungai Kandilo. Tingkat kekeruhan air (NTU) tercatat mencapai 1.053, jauh melampaui batas standar kualitas air baku yaitu 250 NTU.

Hal ini diungkapkan oleh Dewan Pengawas Perumdam Tirta Kandilo, Paulus Margita, saat memberikan keterangan kepada media pada Kamis (21/8/2025). Ia menjelaskan bahwa apabila kondisi ini terus dibiarkan, produksi air bersih harus dikurangi untuk menjaga kualitas distribusi air ke masyarakat.

“Kalau setinggi itu, tidak bisa dipaksakan. Produksi harus dikurangi,” ujar Paulus.

Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama distribusi air bersih ke masyarakat Paser belum optimal dalam beberapa waktu terakhir. Kualitas air yang buruk juga berisiko menimbulkan gangguan kesehatan jika dipaksakan untuk dikonsumsi atau digunakan.

Saat ini, Perumdam Tirta Kandilo terus melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan sejumlah pihak terkait guna menjaga kualitas air di Sungai Kandilo. Selain itu, upaya pencarian alternatif sumber air baku lain yang layak diolah juga tengah dilakukan.

Sayangnya, hingga berita ini dirilis, pihak DLH belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab tingginya tingkat kekeruhan air tersebut. Masyarakat pun berharap adanya kejelasan dan langkah cepat untuk memastikan pasokan air bersih tetap aman dan sehat digunakan.

Tinggalkan Komentar